Asnawiyyah.or.id - Mantan
Rektor IIQ yang sekaligus Pakar Ilmu Al-Qur’an Indonesia DR. KH. Ahsin Sakho’
Muhammad, MA pada Sabtu (26/11/16) menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren
Tahfidz Al-Qur’an Asnawiyyah setelah mengisi acara Seminar Nasional “Membongkar
Rahasia Hafal Al-Qur’an Sebulan” di Hotel Amantis Demak.
Beliau berkunjung ke PPTQ Asnawiyyah bersama Istri, Ibu Nyai Hj. Habibah, setelah beberapa saat bercengkerama dengan pengasuh PPTQ Asnawiyyah beliau
didampingi istri menuju Aula Multimedia untuk memberikan Taushiyyah serta
motivasi kepada para santri.
Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Cirebon ini
berpesan kepada para santri bahwa dalam mencari ilmu di pesantren supaya
bersungguh-sungguh, karena merekalah yang meneruskan cita-cita Para Ulama’ dan
beliau berdoa semoga para santri bisa istiqomah dan kelak menjadi Ibu Nyai, dan
para santripun secara kompak mengucapkan “Amiiiieeennn……”.
Beliau menceritakan bahwa orang-orang
hebat dunia seperti para Nabi, Ulama’, Ilmuwan dan lain-lain, semua terlahir
dari rahim ibu. Seorang ibu merupakan sentral pendidikan bagi anak-anaknya.
Oleh karna itu, generasi yang baik tidak
lepas dari pangkuan seorang ibu yang shalihah. Ibu yang dengan gigih dan
maksimal dalam tumbuh kembang anak baik fisik maupun psikis, seperti yang
dicontohkan Siti Hajar bersama Ismail yang berjuang hidup di gurun pasir. Siti
Hajar berlari bolak balik sampai tujuh kali mencari air untuk anaknya yang
kehausan. Ismail menangis dengan mengetuk-ngetukan kaki di gurun, kemudian
terpancarlah air dari gurun tersebut sampai sekarang menjadi sumber mata air
yang masyhur dengan nama sumur zam-zam.
Kyai lulusan
Universitas Islam Madinah ini juga berpesan, keshalihan dan kecerdasan
seorang ibu, diperlukan persiapan sejak dini, salah satunya adalah dengan Tahfidz
Al-Qur’an (menghafal ayat-ayat Al-Qur’an). Dengan menghafal ayat-ayat
Al-Qur’an, semua sel otak akan aktif hingga kecerdasan akan naik. Ketika kita
memperbanyak membaca Al Quran, ayat-ayat yang kita baca akan melekat dalam
jiwa. Kegiatan menghafal Al-Qur’an otomatis
membaca ayat-ayat secara berulang-ulang, sehingga efek getaran dari membaca Al
Quran tersebut akan berpengaruh terhadap sel-sel tubuh sehingga membentuk
kromosom-kromosom dalam darah kemudian menjadi DNA yang akan bisa diturunkan
pada dzurriyyahnya.
Pada akhirnya akan terbentuk suatu
generasi yang shalih shalihah, yang akan berguna bagi nusa bangsa dan agama. Sebaik-baik
anak ialah anak yang menghafal Al Qur’an, karna kelak akan mempersembahkan
mahkota yang paling indah untuk kedua orang tua yang sinarnya akan melebihi
sinar matahari dan hal yang paling membahagiakan yaitu ketika berkumpul dengan
keluarga dalam syurga. “Ya Allah berikanlah kami anugerah untuk mencintaiMu,
untuk mencintai NabiMu dan untuk mencintai KalamMu ….” Doa beliau sebagai
penutup Taushiyyah. (red_asnacyber)
0 komentar:
Post a Comment